Susah memang kalau kita mempunyai orang yang kita anggap istimewa atau lebih tepatnya sangat kita cintai dan kita sayangi, namun kita jarang sekali berjumpa dengannya.
Karna perjumpaan adalah salah satu cara yang sangat tepat untuk menunjukkan sebuah perhatian akan rasa sayang apalagi bila perjumpaan itu terjadi setelah perpisahan tentunya sebuah perjumpaan akan terasa sangat indah, betul kan ?????
Ngomong-ngomong ...... Sebuah perhatian memang sangat dibutuhkan untuk memupuk rasa cinta diantara sepasang kekasih, ternyata surat saja belum cukup percaya enggak ?
Buktinya Pardi (nama samaran) yang menuntut ilmu dipesantren pernah mengalaminya.
Setelah berkenalan dan kemudian resmi berpacaran, si Pardi dengan terpaksa harus pergi meninggalkan sang kekasih untuk menuntut ilmu, mulanya dua hari sekali Pardi menelpon sang kekasih. Karna keuangan A2B (anggaran acara berpacaran) menipis, si Pardi memutuskan untuk mengirim sepucuk surat.
Setiap bulan di minggu pertama dia selalu kirim surat sama kekasihnya, di minggu kedua balasannya surat dari kekasih tiba, sampai seperti itu terus yang Pardi lakukan terhadap sang kekasih di acara berpacaran jarak jauhnya.
Hubungan Pardi dengan sang kekasih terus berlanjut dan menurut surat yang selalu datang setiap dua minggu sekali katanya semakin mesra, sebab setiap selesai membaca surat Pardi selalu tersenyum bahagia dan semakin mantap menjalani hari-harinya.
Begitulah setiap dua minggu sekali Pardi Selalu mengirim surat dan menerima balasan suratnya.
Namun setelah hubungan lewat surat itu berjalan kurang lebih dari satu tahun, Ternyata bukan surat balasan lagi yang diterimanya, akan tetapi SURAT UNDANGAN PERNIKAHAN dan lebih sakitnya lagi ternyata undangan itu dari sang kekasih.
Betapa hancur hati Pardi saat itu setelah mendapatkan undangan dari kekasihnya, tentu saja Pardi penasaran dia ingin tau siapa orang yang berani merebut pujaan hatinya itu.
Penyelidikan dimulai, betapa terkejut dan tambah hancur hati si Pardi ketika mengetahui bahwa ternyata calon suami kekasihnya itu adalah SI TUKANG PENGANTAR SURAT mereka berdua sendiri.
Karna itulah Pardi bilang, " surat atau apapun yang bersifat tulisan tidak cukup " untuk hubungan istimewa, ternyata akibat keseringan mengirim surat, tanpa sadar si Pardi memberi kesempatan kepada tukang surat untuk bisa mendekati kekasihnya yang tentu saja lebih sering bertemu dengan kekasihnya.
HIKMAH :
Hikmah yang bisa diambil dari cerita diatas yaitu :
1. mungkin itu yang terbaik bagi Pardi untuk menuntut ilmu, biar tak terganggu dari pada dia surat-suratan terus yang pada akhirnya gak kosentrasi sama pelajaran dipondoknya.
2. witing tresno jalaran songko kulino ( tumbuhnya rasa cinta disebabkan karena sering bertemu ).
Komentar
Posting Komentar