Para Wali itu memiliki sifat Mahfudh, yaitu terjaga dari melakukan Dosa atau kemaksiatan, sebagaimana para nabi yang memiliki sifat Ma'shum.
Meskipun para wali memiliki sifat mahfudh, namun bukan berarti para wali itu tidak pernah berbuat dosa. Bisa saja mereka tergelincir melakukan kemaksiatan, namun segera bertaubat kepada Allah Swt.
Berkata didalam Kitab Siroj Ath-Tholibin :
" Diantara persyaratan Wali adalan Mahfudh, sebagaimana ma'shum yang menjadi persyaratan bagi seorang Nabi".
Berkata Muhammad Amin al-Kurdi di Kitab Tanwir Al-Qulub hal: 410-411 :
" Sesungguhnya wali itu tidaklah Ma'shum, karena 'Ishmah itu merupakan sifat Nabi, bukan sifat Wali. Akan tetapi wali itu Mahfudh, yaitu terjaga dari melakukan kemaksiatan dan jika melakukannya, maka segera menyesalinya dan bertaubat secara sempurna serta mengakui bahwa dirinya tergelincir".
Tidak pernah ada seorang yang terus-menerus berbuat maksiat, tanpa mau bertaubat dengan benar. Karena seorang wali itu manakala menyadari kesalahannya, maka akan segera menyesalinya dan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya tersebut.
Alloh berfirman : " Kemudian mereka bertaubat dengan segera " (an-Nisaa:17)
Berkata Muhammad Amin Al-Kurdi :
" Ada pun orang yang terus-menerus berbuat maksiat atau banyak berbuat maksiat, maka tidak termasuk dalam golongan para wali, bukan termasuk pengikutnya dan tidak akan pernah merasakan aroma kewalian "
Selain itu, para wali juga mendapat penjagaan langsung dari Alloh Swt dari berbagai macam bencana. Sesungguhnya jika dalam suatu negeri terjadi bencana, kemudian dijumpai orang yang terhindar dari bencana tersebut, maka kemungkinan orang tersebut adalah waliyulloh.
Berkata Imam al-Qusyairi di tafsir Al-Qusyairi-nya :
" Seorang wali secara umum terjaga dari segala bencana. Dan bencana yang paling berat adalah melakukan kemaksiatan-kemaksiatan. Oleh karena itu Alloh selalu menjaga walinya dari melakukan kemaksiatan-kemaksiatan sepanjang waktunya "
Berkata ath-Thufi di kitab Fath al-Baari :
" Manakala Waliyulloh itu berbuat taat dan bertaqwa kepadanya, maka Alloh pun selalu menjaganya dan memberikan pertolongam ".
Berkata Syaikh Ihsan didalam kitab Siroj ath-Tholibin juz 1,hal:15 :
" Waliyulloh adalah orang yang selalu mengerjakan ibadah dan taat kepada Alloh Swt, dengan tanpa diselingi Kemaksiatan ".
Komentar
Posting Komentar