Sebut saja si Salim, saat itu usianya baru sekitar 16 tahun. Dia kini tengah duduk di bangku kelas 1 MAN di Jember. Seminggu yang lalu orang tuanya baru saja pindah rumah. Rumah yang kini ia tempati adalah rumah bekas peninggalan jaman belanda. Jadi tak heran jika bentuk rumah itu agak beda dari rumah-rumah yang lain.
Awalnya sih tidak ada tanda-tanda keanehan pada rumah itu. Namun setelah hampir sebulan, barulah Salim mengalami sebuah kejadian yang cukup menyeramkan.
Pernah suatu malam Salim terbangun dari tidurnya karena kebelet pengen buang air kecil. Dia lihat jam sudah menunjukan pukul 02:00 WIB. Langsung saja deh dia lari ke toilet dan melepaskan hajatnya.
Setelah selesai pipis, Salim balik lagi kekamarnya untuk tidur kembali. Namun ketika baru keluar dari toilet, tiba-tiba terdengar suara orang tertawa cekikikan dari arah kamarnya. Dia pikir itu ibunya, tapi ngapain malam-malam begini ibunya ke kamar Salim...???
Salim pun mencoba untuk biasa saja walau sebenernya dia merasakan aneh. Semakin dekat ke kamar, langkahnya semakin terasa berat dan badannya tiba tiba merinding.
Sesampainya Salim di depan kamar,
''ASTAGA..!!!'' Salim kaget.
Ternyata di atas tempat tidurnya nampak sesosok kuntilanak yang sedang melayang layang. Mukanya pucat, bola matanya putih semua, dan rambutnya panjang terurai kedepan menutupi sebagian wajahnya.
Kuntilanak itu terus tertawa cekikikan. Salim bingung, panik, takut, ngeri, galau bercampur jadi satu bagaikan gado gado. Ingin ia berlari namun langkahnya terasa berat, hampir saja ia pipis dicelana tapi ga jadi karena dia ingat kalau waktu itu dia ga pakai pampers.
Karena suasana begitu mencekam sehingga membuat Salim jadi kalut. Ia bingung karena ketakutannya membuat ia lupa akan doa doa yang sudah pernah dihafalnya.
Dengan sisa sisa keberaniannya, Salim berusaha membaca doa seingatnya agar Kuntilanak itu pergi. Setengah berteriak Salim pun membaca doa yang dia ingat.
"BISMIKA ALLAAHUMMA AHYA WA BISMIKA AMUUT..."
Benar saja, setelah mendengar Salim membaca doa. Kuntilanak itu langsung panik kocar-kacir sambil teriakannya semakin melengking sebelum akhirnya Kuntilanak itu mampu meloloskan diri dari kamar Salim, sambil ia (kuntilanak) ngedumel sendiri.
"BUSYEET BENER DAH, ANAK ABG JAMAN SEKARANG UDAH PADA EDAN..!! MASA BARU KENAL UDAH NGAJAK BOBO BARENG...!! AMPYUUUUUN DEH...!!! GIMANA NTAR KLO GUA HAMIL DAN BERANAK LAGI? APA KATA DUNIA SETAN? MASAK KUNTILANAK BERANAK? KAPOK DAH GUA..!!''
Maaf jika kurang lucu.
--0o0o0--
Sampai saat ini ternyata masih banyak yang beranggapan bila orang matinya tidak wajar seperti contoh wanita diperkosa dan kemudian dibunuh maka arwahnya akan gentayangan menjadi kuntilanak dan akan menuntut balas.
Benarkah anggapan yang demikian?
ARWAH orang yang telah meninggal dunia ketika keluar dari jasad akan berada pada suatu tempat sesuai dengan derajat dan amal orang tersebut :
1. Arwah para Nabi bertempat di surga dengan menikmati segala kenikmatannya.
2. Arwah para Syuhadaa' berada pada perut burung hijau yang berlalu lalang disurga sembari menikmati makanan dan minuman surga.
3. Arwah orang Mukmin yang taat berada di taman surga namun belum bisa menikmati hidangan surga melainkan hanya bisa menikmati panoramanya.
4. Arwah orang Mukmin yang durhaka berada diruang angkasa antara bumi dan langit.
5. Arwah orang kafir yang mengingkari Tuhannya berada pada perut burung berwarna hitam di tempat bernama Sijjin yang berada dilapisan bumi ketujuh dengan mengalami siksaan yang pedih.
Dalam sebuah Hadits Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidak ada (penyakit) menular, ramalan buruk, arwah gentayangan dan cacing kudis (yang menular)." (HR Bukhari dan Muslim)
Dari hadits tersebut di atas telah jelas menerangkan bahwa fenomena arwah orang mati gentayangan itu TIDAK ADA.
Hadits ini sesuai dengan sebuah ayat dalam Al Quran bahwa, "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir" (QS. Az Zumar : 42).
Dalam menafsiri ayat ini Imam AlQurthuby dengan mengutip beberapa pendapat Ulama' Ahli Tafsir mengatakan bahwa ketika seseorang tidur akan bisa terjadi perjumpaan antara ruhnya dengan ruh-ruh orang yang telah mati, keduanya saling mengutarakan keadaan masing-masing, dan ketika keduanya hendak kembali ke jasad mereka masing-masing, Allah SWT menahan ruh orang yang telah mati dan melepas ruh orang yang masih hidup. Sehingga sangat mustahil arwah ORANG MATI yang berada dalam genggaman Allah dan menjalani ketentuannya masing-masing akan gentayangan dalam wujud hantu.
Dari keterangan tempat arwah setelah berpisah dari jasad dan dalil nash yang berkaitan dengannya, klaim yang paling logis perihal fenomena diatas adalah bahwa hantu atau arwah gentayangan ini merupakan penjelmaan jin (khususnya Jin Qorin).
Jin Qorin adalah jin yang selalu dekat menyertai orang sejak lahir hingga kematian. Qorin inilah yang paham betul dengan tipikal, kebiasaan dan kepribadian orang yang disertainya sehingga tidak aneh jika Qorin sanggup menjawab hal-hal yang bersifat intim dan privasi serta bisa meniru gaya, perilaku bahkan menyamar menjadi orang yang disertainya ketika hidup.
Dalam sabdanya Rasulullah SAW telah menegaskan mengenai eksistensi Qorin ini "Tidaklah seorang pun dari kalian kecuali telah ditetapkan JIN yang menyertainya" (HR. Muslim dan Ahmad)
Dan bukti bahwa hantu atau arwah gentayangan tersebut adalah jelmaan Jin berdasarkan apa yang tersirat dalam Hadits Nabi :
"Jin ada tiga kelompok, ada yang mempunyai sayap dan bisa terbang, ada yang menyerupai ular, dan ada yang bisa berjalan dan bergerak (seperti manusia). (H.R. Tabrani).
Berdasarkan keterangan dari Imam Az-Zuhaily golongan jin yang ketiga inilah yang biasanya menjelma dan menampakkan diri dalam wujud hantu seperti Kuntilanak, dll apalagi jin memang diberi kemampuan untuk menjelma dalam bentuk yang beraneka ragam.
Adapun perihal arwah orang yang mati tidak wajar gentayangan selama 40 hari memang memiliki relevansi kebenaran jika yang dimaksud adalah arwah orang-orang ahli maksiat, namun kendati demikian arwah tersebut tidak menjelma dalam bentuk hantu dan juga tidak terbatas dalam masa 40 hari saja tetapi mereka menempati dalam ruang antara bumi dan langit dan dalam masa yang dikehendaki oleh Allah SWT.
Wa Allaahu A'lamu bi ashShawaabi
REFERENSI :
- Sab'ah Kutub al-Mufiidah 186
- Anwaar al-Buruuq 2/227
- Tafsiir Al-Qurthuuby 15/260
- Faidh al-Qadiir 1/111-112
- I'aanah at-Thaalibiin 2/107
Powered by PISS-KTB
Awalnya sih tidak ada tanda-tanda keanehan pada rumah itu. Namun setelah hampir sebulan, barulah Salim mengalami sebuah kejadian yang cukup menyeramkan.
Pernah suatu malam Salim terbangun dari tidurnya karena kebelet pengen buang air kecil. Dia lihat jam sudah menunjukan pukul 02:00 WIB. Langsung saja deh dia lari ke toilet dan melepaskan hajatnya.
Setelah selesai pipis, Salim balik lagi kekamarnya untuk tidur kembali. Namun ketika baru keluar dari toilet, tiba-tiba terdengar suara orang tertawa cekikikan dari arah kamarnya. Dia pikir itu ibunya, tapi ngapain malam-malam begini ibunya ke kamar Salim...???
Salim pun mencoba untuk biasa saja walau sebenernya dia merasakan aneh. Semakin dekat ke kamar, langkahnya semakin terasa berat dan badannya tiba tiba merinding.
Sesampainya Salim di depan kamar,
''ASTAGA..!!!'' Salim kaget.
Ternyata di atas tempat tidurnya nampak sesosok kuntilanak yang sedang melayang layang. Mukanya pucat, bola matanya putih semua, dan rambutnya panjang terurai kedepan menutupi sebagian wajahnya.
Kuntilanak itu terus tertawa cekikikan. Salim bingung, panik, takut, ngeri, galau bercampur jadi satu bagaikan gado gado. Ingin ia berlari namun langkahnya terasa berat, hampir saja ia pipis dicelana tapi ga jadi karena dia ingat kalau waktu itu dia ga pakai pampers.
Karena suasana begitu mencekam sehingga membuat Salim jadi kalut. Ia bingung karena ketakutannya membuat ia lupa akan doa doa yang sudah pernah dihafalnya.
Dengan sisa sisa keberaniannya, Salim berusaha membaca doa seingatnya agar Kuntilanak itu pergi. Setengah berteriak Salim pun membaca doa yang dia ingat.
"BISMIKA ALLAAHUMMA AHYA WA BISMIKA AMUUT..."
Benar saja, setelah mendengar Salim membaca doa. Kuntilanak itu langsung panik kocar-kacir sambil teriakannya semakin melengking sebelum akhirnya Kuntilanak itu mampu meloloskan diri dari kamar Salim, sambil ia (kuntilanak) ngedumel sendiri.
"BUSYEET BENER DAH, ANAK ABG JAMAN SEKARANG UDAH PADA EDAN..!! MASA BARU KENAL UDAH NGAJAK BOBO BARENG...!! AMPYUUUUUN DEH...!!! GIMANA NTAR KLO GUA HAMIL DAN BERANAK LAGI? APA KATA DUNIA SETAN? MASAK KUNTILANAK BERANAK? KAPOK DAH GUA..!!''
Maaf jika kurang lucu.
--0o0o0--
Sampai saat ini ternyata masih banyak yang beranggapan bila orang matinya tidak wajar seperti contoh wanita diperkosa dan kemudian dibunuh maka arwahnya akan gentayangan menjadi kuntilanak dan akan menuntut balas.
Benarkah anggapan yang demikian?
ARWAH orang yang telah meninggal dunia ketika keluar dari jasad akan berada pada suatu tempat sesuai dengan derajat dan amal orang tersebut :
1. Arwah para Nabi bertempat di surga dengan menikmati segala kenikmatannya.
2. Arwah para Syuhadaa' berada pada perut burung hijau yang berlalu lalang disurga sembari menikmati makanan dan minuman surga.
3. Arwah orang Mukmin yang taat berada di taman surga namun belum bisa menikmati hidangan surga melainkan hanya bisa menikmati panoramanya.
4. Arwah orang Mukmin yang durhaka berada diruang angkasa antara bumi dan langit.
5. Arwah orang kafir yang mengingkari Tuhannya berada pada perut burung berwarna hitam di tempat bernama Sijjin yang berada dilapisan bumi ketujuh dengan mengalami siksaan yang pedih.
Dalam sebuah Hadits Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidak ada (penyakit) menular, ramalan buruk, arwah gentayangan dan cacing kudis (yang menular)." (HR Bukhari dan Muslim)
Dari hadits tersebut di atas telah jelas menerangkan bahwa fenomena arwah orang mati gentayangan itu TIDAK ADA.
Hadits ini sesuai dengan sebuah ayat dalam Al Quran bahwa, "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir" (QS. Az Zumar : 42).
Dalam menafsiri ayat ini Imam AlQurthuby dengan mengutip beberapa pendapat Ulama' Ahli Tafsir mengatakan bahwa ketika seseorang tidur akan bisa terjadi perjumpaan antara ruhnya dengan ruh-ruh orang yang telah mati, keduanya saling mengutarakan keadaan masing-masing, dan ketika keduanya hendak kembali ke jasad mereka masing-masing, Allah SWT menahan ruh orang yang telah mati dan melepas ruh orang yang masih hidup. Sehingga sangat mustahil arwah ORANG MATI yang berada dalam genggaman Allah dan menjalani ketentuannya masing-masing akan gentayangan dalam wujud hantu.
Dari keterangan tempat arwah setelah berpisah dari jasad dan dalil nash yang berkaitan dengannya, klaim yang paling logis perihal fenomena diatas adalah bahwa hantu atau arwah gentayangan ini merupakan penjelmaan jin (khususnya Jin Qorin).
Jin Qorin adalah jin yang selalu dekat menyertai orang sejak lahir hingga kematian. Qorin inilah yang paham betul dengan tipikal, kebiasaan dan kepribadian orang yang disertainya sehingga tidak aneh jika Qorin sanggup menjawab hal-hal yang bersifat intim dan privasi serta bisa meniru gaya, perilaku bahkan menyamar menjadi orang yang disertainya ketika hidup.
Dalam sabdanya Rasulullah SAW telah menegaskan mengenai eksistensi Qorin ini "Tidaklah seorang pun dari kalian kecuali telah ditetapkan JIN yang menyertainya" (HR. Muslim dan Ahmad)
Dan bukti bahwa hantu atau arwah gentayangan tersebut adalah jelmaan Jin berdasarkan apa yang tersirat dalam Hadits Nabi :
"Jin ada tiga kelompok, ada yang mempunyai sayap dan bisa terbang, ada yang menyerupai ular, dan ada yang bisa berjalan dan bergerak (seperti manusia). (H.R. Tabrani).
Berdasarkan keterangan dari Imam Az-Zuhaily golongan jin yang ketiga inilah yang biasanya menjelma dan menampakkan diri dalam wujud hantu seperti Kuntilanak, dll apalagi jin memang diberi kemampuan untuk menjelma dalam bentuk yang beraneka ragam.
Adapun perihal arwah orang yang mati tidak wajar gentayangan selama 40 hari memang memiliki relevansi kebenaran jika yang dimaksud adalah arwah orang-orang ahli maksiat, namun kendati demikian arwah tersebut tidak menjelma dalam bentuk hantu dan juga tidak terbatas dalam masa 40 hari saja tetapi mereka menempati dalam ruang antara bumi dan langit dan dalam masa yang dikehendaki oleh Allah SWT.
Wa Allaahu A'lamu bi ashShawaabi
REFERENSI :
- Sab'ah Kutub al-Mufiidah 186
- Anwaar al-Buruuq 2/227
- Tafsiir Al-Qurthuuby 15/260
- Faidh al-Qadiir 1/111-112
- I'aanah at-Thaalibiin 2/107
Powered by PISS-KTB
Komentar
Posting Komentar